Kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat dan kegagalan yang menghadapiri hidup membuat seseorang putus asa. Putus asa untuk membangun kembali harapan baru di dalam dirinya. Telah kita alami atau telah kita rasakan satu momen ini yang amat pedih.
Pedih karena memang ketika harapan itu runtuh kehidupan seolah kosong tanpa arti. Kehidupan yang hanya terlihat semacam kegelapan semata. Seolah hidup ini hanya isinya bajingan dan kesialan-kesialan saja.
Kehidupan semacam ini memang tidaklah menyenangkan hanya terdapat kesedihan dan luka. Luka yang terus membekas dan merobek-robek dada. Demikianlah satu kenaifan jika mengatakan harapan menjadi gagal itu biasa saja.
Maka katakan sejujurnya bahwa kegagalan satu kesedihan mendalam dalam jiwa manusia. Jiwa yang menyimpan banyak sekali sesak-sesak di dada. Mari berjujur dalam diri serasa bersenyum dan sedih.
Namun, dalam hal ini pula sebuah risalah penting harus disampaikan. Risalah itu adalah membangun kembali harapan baru dan menyembukan luka dari harapan lama yang runtuh. Sebab, hidup adalah perjalanan yang selalu ada kejutan-kejutan tak terduga.
Kejutan itulah yang membuat diri penasaran dan berani kembali untuk menatap keindahan dalam menjalankan kehidupan. Menikmati langka inilah diri menjadi bergairah dan tidak putus asa. Sebab itulah, beranilah menatap cahaya indah itu kembali dengan senyum ketulusan.
Senyuman yang tulus kepada dunia dan diri sendiri menjadi kunci penting untuk membuka harapan baru itu. Jangan mengutuk diri. Jangan putus asa. Hiduplah dengan berani dan santai saja. Cahaya itu masih ada dan terang seperti matahari yang bersinar indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar