Senin, 10 Januari 2022

Sunyi

Sunyi 

Rintihan dalam sunyi menghantarkan pada suatu keadaan diam, tenang, dan melupakan segala aspek keduniawian. Sunyi adalah ruang yang amat sepi dan gelap nun jauh dari perputaran dunia manusia. Itulah sunyi dunia yang berbeda, dunia yang jauh dari nafsu-nafsu.
 
Sunyi aku memahami sebagai teman yang tak kasat mata. keberadaannya ada dan ada kala setiap individu mau menyelami kesepian dalam hidupnya. 
 
Sunyi menghantarkan kita untuk bercakap-cakap pada diri yang sesungguhnya. Ia mampu menangkis serangan bertubi-tubi maupun menendang kebohongan atas apa yang ingin kita tuturkan melalui akal pikiran. Sebab, sunyi adalah suara terdalam langsung dari sanubari. 
 
Ia tidak dikontrol terlebih dahulu melalui pikiran. Penyebabnya, mengapa pada suatu keadaan ramai orang-orang lebih bisa mengontrol diri sendiri? Olehnya itu, dikarenakan pikiran telah memfilterkan terlebih dahulu mana yang baik dan buruk yang ingin dikeluarkan. 
 
Sehingga hal buruk yang akan merugikan personalnya di depan orang terhindarkan. Dalam hal ini, kita telah mengetahui bahwa setiap orang tidak mau citra diri buruk terekspor di dunia eksternalnya. 
 
Namun, cukup berbeda pada sunyi dengan hatinya. Ia pada kondisi tunggal, maka ia bisa mengeluarkan segala hal yang ada dalam diri. Baik itu perihal kebaikan maupun keburukan yang ada di dalam diri. 
 
Hal ini tentunya ada indikatornya, saat keadaan ingin self reminder. Pada saat itu, otomatis sunyi menuntut diri untuk berlaku jujur pada diri sendiri. Sehingga, dengan keadaan jujur pada diri sendiri perbaikan-perbaikan akan dilakukan. 
 
Maka tidak heran, bila aku menyematkan sunyi adalah teman yang baik dan jujur. 
 
Terlebih lagi, ketika kita telah berteman dengan sunyi. Sunyi akan menuntun ke mana jalan yang mesti ditempuh dan jalan yang tidak boleh ditempuh.

Melalui berteman dengan sunyi manusia dapat mengenal dirinya. Melalui berteman dengan sunyi, aku berpikir dan merasa dunia akan menjadi indah. Tanpa ada peperangan dan saling jatuh menjatuhkan ataupun bunuh membunuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...