Jendela Kos: Dalam Ratapan Silam
Dari jendela kos pada sore hari. Aku berdiri melihat anak-anak kecil bermain di halaman kos, mereka begitu riang bermain bersama sahabatnya.
Dari jendela kos juga aku melihat orang tua di dekat anak-anak kecil yang bermain, ia sedang mengendong bayinya. Lalu orang tua itu, berbicara pada bayinya dalam pelukan cintanya.
Akan tetapi, yang aku tidak mengerti ialah bahasa apa yang digunakan ibu-ibu itu. Apakah sih bayi memahami komunikasi orang tuanya melalui lisan?
Alih-alih bayi bisa memahami komunikasi orang tuanya, ia hanya bisa merengek sedih meminta sesuatu hal. Bayi selalu berkomunikasi dengan bahasa tangisnya. Pandai!
Melihat kondisi yang ter gambarkan pada sore ini. Aku selalu ingat pada masa silam, masa yang tidak akan pernah kembali dan terulangi lagi.
Hanya bisa dikenang dan selalu teringat dalam lintas takdir yang telah berlalu. Bersama angin dan cahaya sore aku mengenang jauh di lubuk hati.
Suara hati nun jauh di dalam diri, memberikan pertanyaan: apakah hidup hanya tentang perputaran waktu? Sebagaimana waktu kecil amat berbahagia bisa bermain bersama sahabat kecil. Bisa mendapatkan pelukan hangat Ibu dan bapak.
Tapi, pada masa dewasa keindahan masa kanak-kanak itu perlahan-lahan mulai sirna. Pelukan hangat ibu dan bapak hanya bisa digantikan dengan bantal guling dan rintihan rindu.
Inilah roda, inilah perputaran waktu. Menjelma menjadi silam: sejarah hidup yanh menjadi catatan-catatan kenangan saja.
Lantas, kenangan itu akan kita apa kan di catatan sejarah hidup kita? Apakah hanya berhenti pada imajinasi dan ratapan sendu di pojok kesendirian? Atau kah kenangan itu menjadi sebuah harapan baru bagi kita untuk mengukir sejarah baru dalam diri.
Kemudian, dengan mengukir sejarah baru di masa saat ini. Akankah kita mampu memberikan pula kepada mereka yang tidak mendapatkan kebahagiaan dan keindahan layaknya masa kecil kita?
Mungkinkah kita hanya mengukir sejarah baru tentang keindahan dan kebahagiaan untuk diri sendiri. Tapi, tidak untuk generasi dibawa kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar