Aku telah terikat di ruang cinta yang hening itu. Ruangnya
begitu sepi hanya ada aku dan sepotong kertas bertuliskan nama seseorang. Aku
membaca satu demi satu beberapa huruf itu.
Perlahan aku membacanya dengan nada lembut. Suaraku
memang tak lebih besar dari bunyi-bunyi ombak lautan. Aku tahu nyaliku selama
ini di dalam dunia cinta hanya sebesar biji anggur.
Lihatlah diriku berdiri kaku di ruang sepi memperhatikan
secarik kertas. Menangis, dan rapuh mempertanyakan tentang hati yang kosong:
mengapa aku tak mampu mengatakan sepotong ungkapan rasa?
Pertanyaan itu mengingatkanku pada masa kecil. Suatu
hari, di sudut sekolah aku sedang bermain kelereng mataku tiba-tiba memperhatikan
seorang perempuan anggun hadir di depan mata. Ada getaran hati, dan ada getaran
ketertarikan dari pandangan itu.
Namun, pandangan itu hingga saat ini tak pernah keluar
dari mulutku untuk mengatakan: mengapa aku menyukai perempuan sepertimu?
Mengapa ada getaran di hatiku?
Aku selalu meninggalkan pertanyaan itu di ruang
keheningan, di kediaman hati, dan pertanyaan itu hanya aku saja mengetahuinya. Betapa
payah memasuki dunia cinta. Memilih untuk berdiam diri tentang rasa demi satu
sikap, yaitu agar ia tidak mengetahui bahwa aku mencintainya.
Kembali kepada masa saat ini, telah beberapa tahun
lamanya aku tidak merasakan getaran cinta. Tetapi, seorang perempuan hadir di
kehidupanku lagi. Dengan raut wajah anggun, dengan penampilan sederhana, dan
dengan tipe pikiranku ia hadir.
Tak tahu bagaimana gejolak ombak dalam diri ini begitu
menggebu-gebunya. Terpikat hati dan pikiran, hariku kini kerap berlayar di atas
imajinasi-imajinasi namanya juga wajahnya.
Kendati begitu, aku takut tentang rasa ini tidak akan
sampai lagi ke telinga perempuan itu. Layaknya masa-masa kecilku yang tak mampu
mengucapkan kata yang tersembunyi di hati.
Aku harus bagaimana untuk memberanikan diri
mengucapkan sebuah kalimat ini:
Jika aku diberikan kesempatan untuk mencintaimu. Aku ingin
mencintaimu seperti tulisan yang mampu dikenang dan dibaca banyak orang. Ia
abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar