Pada suatu malam, ada dua orang duduk dan ngobrol di warung persoalan perkuliahan. Tentang bagaimana kuliah itu sendiri dan bagaimana kehidupan kuliah. Kehidupan yang dipertanyakan oleh salah satu di antara dua orang tersebut.
Lantas salah satu itu melanjutkan pertanyaan, mengapa kuliah itu penting dan sangat diperlukan? Apakah kuliah memang mengasyikan dan membuat orang dapat sukses? Apakah kuliah dapat membuat seseorang bahagia dan mudah mendapatkan pekerjaan?
Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan itu oleh salah satu seorang tamatan SMP dan orang desa. Saat ini ia memiliki dua anak kecil dan kehidupan yang sederhana. Dengan pertanyaan itu ia ingin punya mimpi agar anaknya dapat kuliah juga seperti orang yang ditanyakannya.
Namun, dalam pertanyaan itu juga ia melanjutkan persoalan biaya yang memang perlu diperhitungkan. Baginya, kuliah memang sangatlah idamannya, tapi satu sisi persoalan ekonomi. Terlihat dari raut wajahnya sedikit melankolis ketika berbicara persoalan ekonomi.
Dari sudut desa ini percakapan itu terus berlanjutkan dan dijawab oleh salah satu orang yang berkuliah. Dan, ia menjawab bahwa kuliah sebenarnya mengesankan dan membahagiakan. Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya kuliah itu hanya untuk merubah sudut pandang seseorang dalam melihat dunia.
Dalam artian sederhana kuliah menuntut seseorang dapat berpikir secara mandiri. Mandiri dalam bersikap dan berperilaku. Juga berani menghadapi kehidupan yang dipenuhi oleh paradoks-paradoksnya.
Sebabnya, dari sudut desa itu percakapan sederhana dan diskusi kecil membawa suasana bahagia. Menumbuhkan suatu kebajikan di dalam hati kedua orang tersebut. Sekaligus pula membawa harapan akan kebaikan di masa akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar