Minggu, 21 Mei 2023

Jangan Mau Redup Oleh Debu Kecil yang Menempel

Redup dalam melihat diri membuat suatu pikiran merasa putus asa. Putus asa dikarenakan banyak problem yang belum tuntas terhadap diri sendiri. Untuk itu, penting untuk mengenal terlebih dahulu diri sendiri. 

Dengan mengenal diri sendiri redup dalam diri atau putus asa akan kembali bertemu harapan. Harapan inilah yang membuat seseorang akan ada gairah dalam menjalankan kehidupan. Ketika ada gairah dalam diri, maka muncul keinginan-keinginan yang ingin dituju. 

Keinginan itulah yang menuntut seseorang untuk tetap bertumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Berkembang secara baik artinya seseorang dapat membuat perubahan dalam diri dan lingkungannya. Perubahan dalam lingkungan membuat seseorang memiliki nilai atau manfaat dalam dirinya.

Ketika seseorang memiliki nilai artinya ada suatu keunikan dan nilai jual dalam dirinya. Maksud nilai jual di sini ia ada kontribusi positif terhadap lingkungannya. Manakala ia memiliki kontribusi positif akan dipandang oleh masyarakat sebagai panutan.

Namun, dalam posisi ini ada fenomena menarik ketika seseorang telah menjadi panutan masyarakat ada kesalahan kecil membuat dirinya dipandang rendah dan hina. Manakala telah dianggap rendah dan hina seseorang itu akan merasa pencapaian seolah-olah sia-sia. Ketika pandangan rendah terhadap diri telah merasuki diri perlu ada strategi untuk kembali bangkit dan membuat kontribusi lagi.

Strategi itu bernama jangan mau redup oleh debu kecil yang menempel. Dalam hal ini ia harus memiliki mindset untuk self love dan menerima diri sendiri apa adanya. Sebab, tidak semua manusia sempurna pasti ada kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu, bangkit dan abaikan debu kecil yang menempel dalam diri. Hanya dengan begitu dapat kembali mencintai diri sendiri. Setelah itu, mau berkembang dan bertumbuh kembali untuk menyongsong kehidupan lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...