Bagaimana kita berbicara dengan diri sendiri? Apakah kita berbicara secara baik atau sebaliknya? Berbicara terhadap diri sendiri memanglah hal yang penting untuk diperhatikan.
Sebab, berbicara dengan diri sendiri dapat membentuk perpektif terhadap diri sendiri. Perpektif itu tentang negatif atau positif. Ketika membentuk perpektif negatif terhadap diri, maka yang akan terbentuk negatif. Begitu pula sebaliknya ketika membentuk dengan perpektif positif, maka yang akan terbentuk positif.
Untuk itulah, hati-hati berbicara dengan diri sendiri karena di sanalah sumber penderitaan dan kebahagian. Penderitaan diperoleh oleh perspektif yang keliru dan negatif terhadap diri. Sebaliknya, kebahagian diperoleh dengan perspektif yang tepat dan jernih melihat diri.
Ketika melihat diri secara negatif artinya diri telah membuat diri hancur. Seseorang yang berpandangan demikian seolah-olah melihat dunia dengan kegelapan dan tanpa makna bersih. Ia selalu dihadapi dengan dunia bahwa dunia tepat sialan dan bajingan.
Ketika melihat diri secara positif artinya diri telah membangunkan pondasi kokoh dan bertumbuh. Seseorang yang berpandangan seperti ini melihat dunia memiliki arti dan makna. Ia selalu memiliki celah untuk bersyukur dan menikmati proses dalam kehidupan.
Dengan demikian, patutlah untuk mengatakan berbicara dengan diri sendiri secara hati-hati dapat membuat seseorang bertumbuh. Bertumbuh dan memberikan manfaat untuk kehidupan. Berbahagialah untuk mereka yang mampu menjalankan hidup seperti itu.
Mereka yang mampu melawan dan menyelesaikan persoalan di dalam dirinya sendiri. Menyelesaikan segala kemungkinan-kemungkinan buruk di dalam diri. Tetap memandang diri secara objektif dan berbahagia dengan sudut pandang melihat diri secara positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar