Dalam menjalankan kehidupan banyak hal mengharuskan diri menyesuaikan lingkungan. Menyesuaikan dalam artian untuk bisa memahami bagaimana bersikap di dalam lingkungan sosial. Bersikap untuk menjadi orang baik atau sebaliknya jahat.
Oleh karena itu, munculah persoalan yang dapat kita ulas. Mengulas lebih pada konteks menjadi orang gak enakan atau bodo amat. Pertama, memasuki rumah gak enakan dalam menjalankan kehidupan sosial.
Ada orang yang sering kita jumpai dalam menjalankan kehidupan ia merasa gak enakan pada orang lain. Hidup orang semacam ini lebih mementingkan atau mendahului kehidupan orang lain ketimbangan diri sendiri. Wabilhasil ia harus rela mengeluarkan energi atau material demi orang lain.
Akibatnya, secara pribadi ia akan terasa hidupnya demi orang lain. Dan, pedihnya ia akan terjebak pada siklus semacam memasuki neraka dunia. Neraka dunia yang dimaksud ialah terus dibodohi atau menjadi budak orang lain. Akhirnya sifat semacam ini dapat membuat diri seseorang gak enakkan.
Untukitulah, ada satu tawaran dalam menjalankan kehidupan sosial yang mengasikan. Tawaran itu berupa menjadi seseorang bodoamat. Bodoamat untuk mendahului kepentingan orang lain lebih baik mementingkan kehidupan kita terlebih dulu.
Sebab, dengan mendahului kepentingan diri pribadi dulu dapat meningkatkan kebahagian. Kebahagian itulah nantinya membuat kita dapat sukses dalam menjalankan kehidupan. Maka, bersikaplah bodo amat atas apa penilaian orang lain terhadap diri.
Ketika seseorang sudah mampu untuk bersikap bodo amat, maka ia akan terbebas dari penjara pikiran. Penjara yang selama ini membuat seseorang menjadi bodoh dan dibodohi. Bebaskanlah dirimu dari sifat tidak enakan karena gak enak. Terapkanlah sebuah seni bersikap bodo amat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar