Mari berbincang mengenai cemas dalam berpikir. Cemas sering singga dikehidupan anak muda belakangan ini. Banyak dikatakan cemas adalah satu sikap orang yang terjebak pada masa lalu.
Masa lalu adalah satu kekeliruhan dalam memaknai satu peristiwa traumatir di diri seseorang. Marih kita contohkan seperti orang belum bisa menerima keadaanya di masa lampau. Seperti halnya tidak naik kelas, berkelahi, dan hal lainnya.
Tentu dengan demikian, seseorang tersebut mengalami suatu keadaan yang cemas dan membenturkan keadaan masa depan. Apakah peristiwa masa lampau akan juga terjadi di masa mendatang? Itu satu pertanyaan yang kerap ditanyakan oleh mereka yang mengalami kecemasan.
Oleh karena itu, untuk menghilangkan dan menyembuhkan cemas dengan satu sikap: itu hanya ilusi pikiran saja. Masa lalu adalah catatan yang telah terukir. Sementara, masa depan adalah kertas kosong yang mesti dicatat dengan tinta-tinta baru.
Dengan begitu, cemas adalah satu ilusi dalam pikiran kita masing-masing. Untuk menyembuhkan rasa cemas dipikiran hanya ada satu cara memperbaiki cara berpikir kita. Tentu tak mudah untuk merobak itu semua.
Namun, dengan perlahan-lahan kita dapat merubahnya. Lalu, dengan apa? Membaca buku, menulis, dan menerima keadaan dengan begitu saja. Sebab, hal itu memperbaiki kualitas hidup dan kualitas pikiran.
Untuk itu, sebenarnya cemas hanya satu sikap kekeliruhan kita memaknai kehidupan. Ia tak benar-benar tumbuh subur dan permanen karena bagian kehidupan manusia. Cemas telah kita bunuh dengan ukiran-ukiran kata. Begitu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar