Selamat Sore, ada pesan yang ingin disampaikan kehidupan dari pojok angkringan Alun-Alun Selatan. Aku sedang berada di Angkringan itu berteduh dari serangan hujan sore ini. Di angkringan itu ada seorang ibu berkisaran 70 tahunan dan bapak-bapak ojek kepala lima.
Mereka bercerita tentang kehidupan satu sama lainnya. Sang bapak ojek kiranya pandai betul berkomunikasi dengan ibu itu. Ia dengan komunikasi persuasif memikat sang ibu untuk bercerita.
Ibu itu bercerita tentang dinamika kehidupan dengan bahasa Jawa halus. Mulai dari bercerita tentang kesehatan yang sedang ia dera hingga pada harus bekerja di masa lansia. Ibu itu dengan raut wajah tabah dipertontonkan, tapi dalam dirinya penuh luka-luka.
Ia, sang ibu mengungkapkan dirinya, telah hidup sedari kecil sebagai orang yatim piatu. Ibu dan ayahnya telah dahulu meninggalkan dari kehidupan yang fana ini. Benar, ia, telah bergelut sedemikian kuat dengan realitas-realitas kehidupan.
Aku menatapnya dalam diam, walaupun ada luka, ibu dan bapak ojek berkomunikasi dengan tawa bahagia. Angkringan yang tempat sederhana itu, tempat orang-orang cilik bercengkerama, menjadi ruang penyembuh nestapa diri.
Jogja, aku melihatnya sebagai kota orang cilik penebar kebahagiaan. Aku melihat Jogja dengan pelajaran penting di setiap sudut-sudut kotanya. Aku melihat orang ciliknya Jogja mempunyai filosofi kehidupan yang mahir disajikan.
Mendengarkan suara rakyat cilik Jogja di Angkringan sore ini, membuat aku berimajinasi mereka sedang membacakan sajak-sajak kehidupan. Aku mendengarkan sajak mereka dengan takzim, lalu aku catat sebagai bagian mereka telah hidup di peradaban ini. Telah menjadi orang-orang yang mencatatkan warna-warna kehidupan.
Dengan sajak kehidupan diiringi lantunan air hujan itu, aku menari-nari dalam diam yang sunyi. Apakah aku adalah sebagai manusia pengagum orang cilik yang membacakan sajak secara murni? Ya, aku selalu senang dekat orang cilik mendengarkan mereka membacakan sajak-sajaknya itu. Sebab, mereka sangat paham betul roda kehidupan dari pinggir-pinggir kehidupan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar