Senin, 10 Januari 2022

Sepintas Info Tentang Kemacetan

Sepintas Info Tentang Kemacetan
 
“Tuhan bersama orang-orang mumet yang masih sempat sisiran di tengah jalan macet.” Joko Pinurbo 
 
Semakin hari kehidupan di kota membosankan, dan menyebalkan. Tengok  saja, orang-orang entah ke mana arah dan tujuan akhirnya hanya  membuat jalanan macet. Sepanjang melintas jalan kota istimewa itu, hampir kemacetan tak terbendungkan lagi. Ai, menyebalkan kendaraan itu meniupkan polusi udara.
 
Menyengat, menusuk, dan memasuki paru-paru polusi udara ke tubuh setiap orang. Kota itu benar-benar telah beralih menjadi kota kemacetan dan polusi udara. Orang-orang menikmati kehidupan yang amburadul semacam  itu. Astaga!
 
Ajaib lagi, pekerja kantoran, muda-mudi pengembara cinta, orang-orang berpakaian mewah, dan orang dimabuk pekerjaan,  biasa-biasa saja dengan keadaan semacam itu. Aneh memang,  menengok orang-orang yang menikmati kehidupan jalanan masa kini alias macet.
 
Suatu ketika sore yang kelabu, di jalan Gejayan  orang-orang kantoran baru pulang dari pekerjaannya. Di jalan sempit beserta sepanjang dua kilo meter itu mulai dipenuhi kendaraan. Keadaan jalan saat itu macet total. Bunyi-bunyi klakson mulai beriringan  memekakkan gendang telinga.
 
“Tin, tin, tin,” bunyi klakson motor dan mobil di bangjo alias lampu  ambang dan ijo.
 
Tak hanya soal bunyi Klakson yang menjengkelkan. Ada pula, orang yang turun dari motor lalu berteriak dan memaki-maki kendaraan di depannya. Ibu-ibu yang berkendaraan sen ke kiri, tapi belok ke kanan menjadi persoalan jalanan macet kian rumit dan berbelit-belit juga.
 
Bunyi-bunyi alunan music yang diberikan salon sebesar lemari di pinggiran jalan, dan dinyanyikan dengan sok pd membuat pikiran menjadi kacau balau  juga. Rumit, menyebalkan, satu irama yang dirasakan kala terjebak di jalan macet. Lagi-lagi ai, orang-orang yang membuat jalanan macet  itu ditambah  dengan bermuka masam: semakin menyebalkan. 
 
Sepintas info tentang jalan yang macet, jalan orang-orang pada bermunculan  menjelma menjadi manusia aneh. Manusia yang berisik dan membuat jengkel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...