Senin, 10 Januari 2022

Pemimpin Tolol Bernama Kesot


Bagaimana mengetahui pemimpin tolol yang suka berperilaku kurang ajar? Melalui pemimpin bernama Kesot ketololan pemimpin dapat diketahui. Kesot merupakan pemimpin atau kepala suka, atau juga bisa disebut lurah di suatu kampung bernama Markotop.
 
Kampung itu berada di suatu desa berdekatan di perairan sungai. Banyak penghasilan yang  diperoleh warga setempat dari sumber daya alamnya (SDA).  Mulai dari perikanan, kelapa,  sagu,  sawah, dan SDA lainnya. Kampung itu memang paling terkenal masyarakatnya yang murah rezeki dari pada kampung sebelah. 
 
Terdapat 100 kartu keluarga penduduk di sana. Warga Markotop selain terkenal dengan murah rezeki, ternyata terkenal juga dengan julukan kampung cerewet alias suka sambat. 
 
Pada masa kepemimpinan lurah Kopet, budaya lambe turah masih sanggat kentel. Sepenuturan Jon, salah satu warga setempat masa kepemimpinan Kopet sanggat top markotop. Siapa saja warga yang mampu mengkritisi Kepemimpinan Kopet, sehingga dapat melahirkan kehidupan bermasyarakat yang adil nan sejahtera akan mendapatkan imbalan harta. 
 
Inilah mengapa warga Kampung Markotop lambe turah dan kampungnya sejahtera. Namun seiring waktu, Kopet meninggal dan Kesot maju menjadi lurah baru. 
 
Mimpi buruk warga Markotop menjadi kenyataan. Kesot lain halnya dengan kepemimpinan Kopet. Dia tidak mau warga Markotop lambe turah, alias mengkritisi kebijakannya. Maka Kesot menerbitkan  undang-undang pelarangan lambe turah. 
 
Walaupun, Kesot berasal dari warga sipil, Kesot tak mau ambil pusing akan hal itu. Selagi peraturan dia bisa membuat tubuh kerempeng menjadi  buncit dan anak-anak kenyang memakan barang haram. Apa pun perbuatan akan dilakukan. Sekalipun harga diri digadaikan oleh hasyrat iblis. 
 
Dengan adanya peraturan baru Kesot, banyak masyarakat masuk jeruji besi. Terdapat 70 warga dari 100 warga Markotop yang dijebloskan di jeruji besi. 30 warga akhirnya melihat sahabatnya bernasib naas, ia memutuskan mengunci hobi lambe turah. 
 
Tapi, lain halnya dengan Jon. Jon, mendesain gaya baru hobinya dengan mengutuk, menghardik, dan mencatat perbuatan tolol Kesot melalui tulisan. Sebab, sejarah akan mengetahui ketololan Kesot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...