Sabtu, 10 Oktober 2020

Sang Sopir Palangtritis- Jogja

“Rahsa mbayar.” Ungkap salah seorang sopir bis palangtritis- Jogja kepada mbah-mbah yang sudah tua kisaran 80an Tahun. Terlihat Mbah laki-laki itu baru pulang dari ladang, sehingga mengetuk hati sang sopir untuk tidak mengambil ongkos tersebut. 

Suasana di dalam bis pun tidak begitu ramai hanya ada 5 orang penumpang sama mbah tua tadi. Sangat jarang sekali dalam kehidupan hari-hari ini kita menjumpai orang semacam beliau, terlebih kehidupan ekonominya beliau sang sopir bisa dikatakan pas-pasan. 

Namun, pelajaran teramat luar biasa hari ini yang dicontohkan sang sopir yang berumur kisaran 60 Tahun kepada diri saya dan penumpang lainnya yang sedang ada di dalam bis tersebut.

Tak hanya itu, ketika saya ada di terminal palangtritis saja saya di perlakukan dengan baik dan sopan, mulai dari mengajak berbicara dan duduk di dekat ia. Tutur kata yang ia sampaikan ringan dan sederhana, akan tetapi lagi-lagi ucapan ia mengandung ucapan kasih sayang. 

(YOGYAKARTA, 10/10/20) 

Catatan tulisan ini: menaruh hormat kepada beliau sang sopir yang telah memberikan contoh kehidupan yang arif. 



 
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...