Kamis, 01 Oktober 2020

Pinggiran kali Code

Gedung-gedung menjulang tinggi, tertanda peralihan zaman sudah kian maju. Maju sebagian orangnya, maju kesombongan manusianya dan jauh terhadap realitas kehidupan yang sebenarnya. 

Jauh sekali antara orang yang berpunya dengan orang biasa, aku menyaksikan dengan sendirinya. Kali Code di pinggiran kali Yogyakarta, sebagaimana adanya masyarakatnya tersaingi dari peradaban yang maju ini. 

Mereka orang biasa, hanya berpakaian lusuh pekerjaan yang tak menentu.  Ada yang bekerja serabutan, ada becak, ada yang berjualan angkringan dan ada pula yang kerja hanya cukup menghidupi barang 2 orang saja. 

Sedangkan, di depannya, gedung besar-besar menjulang tinggi. Apakah, ada mereka bersilaturahmi kepada masyarakat Yogyakarta ini? Mereka sudah punya segalanya atas apa itu kemewahan hidup, kenyamanan hidup dan semacamnya. Namun, tidak dengan hatinya. 

Memang kehidupan hanya sebuah kegelisahan terhadap realitas kehidupan yang manusia ciptakan dengan sendirinya. Kehidupan Akan tentang sebuah kesombongan-kesombongan, keangkuhan atas apa pencapaian hidup. 

Kita telah memasuki zaman, telah bergelut dalam zaman yang kian kerdil, kian menjauh antar sesama manusia. Puncak di mana orang-orang membanggakan kemajuan peradaban umat manusia. Tetapi itu semua hanya kepalsuan semata. 

“ Aku bermimpi pada suatu hari nanti kelak umat manusia saling cinta mencintai, saling beri memberi tanpa ada jarak Tahta, harta dan kehormatan. Suatu hari nanti akan tiba.”

(Yogyakarta, 2 Oktober 2020)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...