Selasa, 23 Mei 2023

Mengapa Kita Berfokus kepada Satu Titik?

Ketika kita melakukan sebuah kesalahan ada hal yang menjadi menarik untuk diulas. Mengulas persoalan yang menjadi biangkeladi persoalan hidup. Hal ini pula yang membuat seseorang merasa tertekan dalam menjalankan kehidupan. 

Tertekan dalam artian ia merasa dunia itu kosong dan putus asa. Sebab, ia hanya melihat satu titik kesalahan itu berulang-ulang. Sehingga, titik kesalahan itu membuat seseorang mengalami depresi atau ia tidak semangat menjalankan kehidupan.

Inilah menjadi titik fokus untuk diberikan sudut pandang yang indah. Dengan sudut pandang yang indah ini dapat memperselesaikan persoalan. Persoalan yang membuat seseorang merasa dunia tanpa ada arti dan maknanya. 

Sudut pandang indah itu untuk tidak memfokuskan ke satu titik yang dianggap membuat diri putus asa. Sebab, kehidupan itu sungguh luas dan indah dengan sudut pandang mengabaikan satu titik depresi itu seseorang dapat terbebas. Ia akan menjalankan hidup dengan santai dan menyenangkan. 

Maka, tak berlebihan untuk mengatakan kebebasan untuk mengabaikan salah satu titik kesalahan itu niscaya timbullah harapan baru. Memang jika dipraktekkan terbilang sulit. Akan tetapi, dengan melakukan kebiasaan dan latihan sudut pandang indah itu akan menjadi habits. 

Oleh karena itu, sudut pandang indah ini satu ide untuk melepaskan dari pertanyaan: mengapa kita berfokus ke satu titik itu? Titik yang membuat jengkel dan membuat tiada harapan dalam menjalankan kehidupan.

Sebuah seni dengan sudut pandang indah dan mengabaikan sebuah kesalahan dalam menjalankan kehidupan. Kehidupan yang dipenuhi kesalahan-kesalahan dan kegagalan. Kegagalan untuk tetap belajar dan memberikan makna dan artinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...