Rabu, 24 Mei 2023

Mengabaikan hal yang Tidak Penting


Mengabaikan hal yang tidak penting memang pekerjaan tidaklah mudah. Terlebih lagi, bagi mereka yang kerap dibilang mudah baper atas perkataan orang lain. Orang yang mudah baper ia sering memikirkan perkataan yang negatif berulang-ulang. 

Hal inilah yang membuat menarik untuk membahas perihal mengabaikan hal yang tidak penting. Sebab, di era gempuran informasi atas perkembangan teknologi membuat orang mudah teralihkan fokus ke hal negatif. Misalnya, tentang caci makian netizen di internet, gosip artis, atau gosip teman terhadap kita.

Perlunya pemahaman dan kesadaran tentang mengabaikan hal yang tidak penting menjadi kunci kebahagiaan dan kesuksesan. Oleh karena, perkara negatif tersebut tidaklah memiliki manfaat untuk kebaikan diri kita. Dengan mengabaikan diri lebih segar dan memiliki kebahagian.

Apalagi, jika mengabaikan hal yang memang tidaklah penting dengan memfokuskan kepada produktivitas itu justru lebih baik. Sebab, dengan mengalihkan ke tempat produktifitas seseorang akan memiliki nilai atau manfaat. Dengan nilai itu membuat orang dapat memberikan impeks baik kepada lingkungannya.

Lingkungan yang baik nantinya dapat menciptakan suatu kehidupan bermasyarakat yang harmonis. Harmonis tentu membuat satu sama lain akan mendapatkan kebahagian yang sama. Kebahagian akan tumbuh, maka kehidupan menjadi indah dan menyenangkan.

Kembali lagi, dengan pemahaman dan kesadaran tentang mengabaikan hal yang tidak penting menjadi kunci di era teknologi saat ini. Mengabaikan tentang perkara yang tidak penting memang perlu latihan dan belajar. Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang dapat menerapkan gaya hidup semacam ini.

Gaya hidup yang sederhana semacam ini, tapi belakangan ini justru hal ini sulit untuk diterapkan. Masih banyak orang yang menggunakan gaya kehidupan dengan mementingkan hal yang tidak penting dalam kehidupannya. Justru hal itulah yang membuat orang tidaklah menemukan titik kebahagiaan. Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...