Pernahkah kita bertanya tentang sakit misalnya, “Mengapa saya sakit hati dengan perkataan dia?” Persoalan sakit ini menjadi isu penting untuk dibahas di tengah kehidupan bermasyarakat. Kehidupan yang terkadang memiliki bermacam keunikan setiap orang.
Terkadang dalam kehidupan bermasyarakat kita menjumpai bermacam persoalan hubungan interpersonal. Hubungan yang terkadang membuat seseorang sakit dan bermusuhan diakibatkan perkataan tidak mengenakan dari orang lain. Sehingga timbul rasa sakit yang teramat dalam di hati.
Poin inilah menjadi titik fokus bagaimana menyelesaikan rasa sakit itu. Sederhananya rasa sakit itu dapat diobati dengan diri sendiri. Sebagaimana diri sendiri dapat mengontrol terkait rasa sakit itu.
Maksud lebih jelasnya ketika seseorang ada melontarkan perkataan yang tidak mengenakan atau menyakitkan kita. Kita dapat mengontrol untuk tidak dimasukan hati atau mengabaikan saja perkataan itu. Pada titik inilah seseorang mau memasukan rasa sakit itu atau justru mengabaikan saja.
Dengan menggunakan trik dan strategi demikian seseorang dapat membuat hidup jauh lebih ringan. Ia tidak terlalu peduli terkait perkataan buruk orang terhadap dirinya. Sebab, ia telah mengetahui mana yang bisa dikontrol dan tidak bisa dikontrol.
Sesuatu yang bisa dikontrol adalah bagaimana respon kita terhadap perkataan buruk tersebut. Artinya bagaimana persepsi kita dalam memandang perkataan buruk tersebut. Perkataan itu adalah pandangan orang yang tidak bisa kita kontrol.
Sementara sesuatu yang tidak bisa dikontrol adalah persepsi orang atau perasaan seseorang terhadap kita. Maka pada konteks ini ketika ada perkataan buruk atau menyakitkan abaikan saja. Sebab, lahirnya rasa sakit itu berasal dari diri kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar