Rabu, 07 Oktober 2020

Kata-kata yang tak perna mati

Aku tidak diam, tuan. 
Aku masih berkata-kata
Pena masih bisa menulis.
Menulis kekejaman penjajahan

Suaraku tak kuat
Tapi jiwaku berapi-api:
Melihat penjajahan  
Penjajahan apa pun itu.

Aku akan menulis setajam pedang
Secepat peluru senapan 
Dan itu akan menembus tubuhmu, tuan
Jangan kau sangka kau bisa tertidur, tuan.

Jangan pula kau berlagak sombong: 
Dengan kekuasaanmu saat ini.
Engkau akan pertanggungkan
Kelak di yaumul akhirat. 

Dan mereka yang kau jajah berkata:
“Pergilah kau ke neraka sana.”

(Bantul, 8/10/20)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku tak Sama Lagi

Di Kota Jakarta itu aku terdiam di dalam kos. Rupanya aku sudah menjadi anak pendiam bukan main. Aku orang baru di Jakarta. Lebih lagi, di l...